Apa itu Selenium? Selenium adalah sebuah alat atau framework yang digunakan untuk otomatisasi pengujian aplikasi berbasis web. Selenium memungkinkan pengujian aplikasi web dilakukan secara otomatis dengan mengontrol browser seperti halnya pengguna biasa. Ini digunakan oleh banyak pengembang dan tester untuk melakukan pengujian aplikasi web dengan cara yang lebih efisien.
Apa saja yang bisa dilakukan Selenium? Selenium dapat melakukan berbagai macam tugas dalam pengujian aplikasi web, antara lain:
- Automatisasi Pengujian Aplikasi Web: Selenium memungkinkan pengujian otomatis pada halaman-halaman web, mengisi formulir, mengklik tombol, dan memvalidasi elemen-elemen halaman.
- Pengujian Lintas Browser: Selenium dapat menjalankan pengujian di berbagai browser populer seperti Chrome, Firefox, Safari, Edge, dan lainnya.
- Pengujian Lintas Platform: Selenium mendukung berbagai sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux, yang memungkinkan pengujian aplikasi web di berbagai platform.
- Pengujian Data-Driven: Selenium mendukung pengujian berbasis data, di mana data pengujian dapat diambil dari file eksternal (misalnya Excel atau CSV).
- Integrasi dengan Framework Pengujian: Selenium dapat digunakan bersama framework pengujian seperti JUnit, TestNG, atau PyTest untuk mengorganisir pengujian.
- Integrasi dengan CI/CD: Selenium dapat diintegrasikan dengan alat Continuous Integration/Continuous Deployment (CI/CD) seperti Jenkins untuk mengotomatiskan pengujian dalam proses build dan deployment.
Bahasa Pemrograman yang Bisa Digunakan dalam Selenium: Selenium mendukung beberapa bahasa pemrograman untuk penulisan skrip pengujian, antara lain:
- Java
- Python
- C#
- Ruby
- JavaScript (Node.js)
- Kotlin
Dengan dukungan untuk berbagai bahasa pemrograman, Selenium memungkinkan tim pengembang dan tester memilih bahasa yang mereka kuasai atau yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
Kelebihan Selenium:
- Gratis dan Open Source: Selenium adalah alat open-source yang dapat digunakan tanpa biaya, dan memiliki komunitas besar yang mendukungnya.
- Lintas Browser dan Platform: Selenium mendukung berbagai browser dan sistem operasi, sehingga memungkinkan pengujian aplikasi web di berbagai konfigurasi.
- Fleksibilitas: Selenium mendukung banyak bahasa pemrograman, memungkinkan tim untuk memilih bahasa yang mereka kuasai.
- Dukungan untuk Pengujian Paralel: Selenium Grid memungkinkan pengujian paralel pada beberapa browser dan sistem operasi secara bersamaan, menghemat waktu.
- Integrasi dengan Alat Lain: Selenium dapat diintegrasikan dengan berbagai framework pengujian, alat CI/CD, dan alat pengujian lainnya seperti JUnit, TestNG, Jenkins, dan banyak lagi.
Kekurangan Selenium:
- Pengujian Hanya Terbatas untuk Aplikasi Web: Selenium hanya digunakan untuk menguji aplikasi berbasis web, bukan aplikasi desktop atau mobile.
- Kurva Pembelajaran: Bagi pemula, Selenium dapat terasa sulit dipahami, terutama saat menangani elemen dinamis dan penanganan asinkron.
- Memerlukan Penulisan Skrip yang Lebih Banyak: Pengujian otomatis menggunakan Selenium membutuhkan penulisan skrip manual, yang mungkin lebih rumit dibandingkan alat pengujian lain yang lebih sederhana.
- Pengujian Terhadap Aplikasi Berbasis JavaScript: Selenium dapat menghadapi kesulitan dalam menguji aplikasi web yang sangat bergantung pada JavaScript, terutama dalam pengujian elemen dinamis yang berubah-ubah.
- Kecepatan Pengujian yang Relatif Lebih Lambat: Selenium cenderung lebih lambat dibandingkan alat pengujian lain, seperti alat pengujian API atau alat pengujian desktop.
Tutorial Selenium:
Python
1. https://www.youtube.com/watch?v=vk4zuGl0pwc
2. https://www.youtube.com/watch?v=CwLrdjgsJjU&t=16s
3. https://www.youtube.com/watch?v=NB8OceGZGjA&t=8s
Java
1. https://www.youtube.com/watch?v=QQliGCtqD2w&t=6409s