1. SIT (System Integration Testing):
- Dilakukan setelah tahap pengembangan dan sebelum UAT.
- Tujuannya untuk memastikan bahwa semua komponen sistem dapat bekerja bersama dengan baik.
- Biasanya dilakukan ketika semua modul atau komponen telah selesai dan diintegrasikan.
- Pada tahap ini adalah tahap awal melakukan pengujian untuk mengecek apakah aplikasi berjalan sesuai dengan requirement FSD, melakukan pencocokan tampilan aplikasi dengan design Figma, dan Tester melakukan testing berdasarkan test case
2. UAT (User Acceptance Testing):
- Dilakukan setelah SIT, untuk memastikan tidak ada bug yg terlewat sebelum presentasi ke user.
- Tujuannya untuk memastikan bahwa sistem memenuhi kebutuhan dan harapan user.
- Biasanya dilakukan bersama user melalui offline meeting ataupun online. Di tahap ini biasanya mendapatkan feedback dari user langsung. Dan akan banyak menghadapi request yg diluar scope. Tugas kita sebagai QA adalah berusaha menjaga scope tersebut dan tetap men-drive UAT agar fokus ke apa yang harus di selesaikan terlebih dahulu
3. Regression Testing:
- Dapat dilakukan setelah setiap perubahan, termasuk setelah SIT dan UAT.
- Tujuannya untuk memastikan bahwa perubahan tidak merusak fungsionalitas yang sudah ada. Dilakukan dengan manual testing dan automation testing (katalon)
- Biasanya diulang sebelum go-live untuk memastikan stabilitas.
- Tahap ini dilakukan ketika naik env dari UAT ke PRE/STAGING
4. Performance Testing:
- Dapat dilakukan setelah SIT & UAT.
- Tujuannya untuk memastikan sistem dapat menangani beban yang diharapkan dan berfungsi dengan baik di bawah kondisi yang berbeda.
- Sering dilakukan sebelum go-live untuk memvalidasi kinerja (env PRE/STAGING)
5. Go-live:
- Ini adalah tahap peluncuran sistem ke lingkungan produksi.
- Dilakukan setelah semua pengujian (SIT, UAT, dan Regression) selesai dan sistem dinyatakan siap.
- Biasanya tim QA akan mengawal proses ini dari deployment sampai selesai